Rabu, 12 Oktober 2016

Menyimak




MAKALAH BAHASA INDONESIA
                                      
                                          
Menyimak dalam Berbahasa
    Dosen Pengampu: Shinta Anggreany SP, M.Si
Disusun oleh:
Sisi Rahmadiani 
D1B016058




PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016




KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahamat dan karuniaNya sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Shinta Anggreany, SP.M.Si sebagai dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang memberi informasi atau pengetahuan tentang isi dari makalah ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman -teman yang telah membantu di dalam penyelesaian makalah ini, yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu. Tidak ada yang pantas diberikan, selain balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kemajuan kita semua dalam menghadapi masa depan nanti.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.


Jambi,   Oktober 2016


Penulis


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1    Latar Belakang................................................................................ 1
1.2    Tujuan............................................................................................. 2
1.3    Manfaat Penelitian.......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
2.1 Definisi Menyimak........................................................................... 3
2.2 Klasifikasi Menyimak...................................................................... 8
2.3 Tahap-Tahap Menyimak.................................................................. 11
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi........................................................... 12
BAB III PENUTUP..................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 14       
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 15

BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan memberikan pengetahuan kebahasaan agar murid mampu menguasai bahasa Indonesia sebaik-baiknya. Untuk mencapai tujuan ini maka, pada dasarnya ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh murid secara baik dan benar sebagaimana tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yaitu keterampilan menyimak (listening skill) keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan membaca (reading skill), dan keterampilan menulis (writing skill).
Dari keempat keterampilan berbahasa (language skill) yang dikemukakan di atas, hanya keterampilan menyimak yang akan menjadi perhatian dalam makalah ini karena pada umumnya pengetahuan diperoleh melalui keterampilan menyimak. Setiap orang mendengar berita-berita melalui media massa maupun informasi melalui tatap muka, saat itu telah berlangsung pula kegiatan menyimak. Oleh karena itu, pengajaran menyimak mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran di sekolah dasar sebab kemampuan menyimak yang baik adalah kondisi awal untuk menghasilkan prestasi belajar yang baik.
Salah satu faktor keberhasilan dari menyimak adalah unsur penutur, materi simakan, unsur situasi dan sebagainya. Selain itu, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari simakan adalah bagaimana seorang penyimak mengetahui posisi serta jenis-jenis menyimak sehingga seseorang mampu memposisikan serta mempersiapkan diri untuk memulai menyimak agar hasil simakannya maksimal.

1.2         Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu menyimak.
2. Mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi menyimak.
3. Mahasiswa dapat mengetahui tahap-tahap menyimak.
4. Mahasiswa dapat mengetahui faktor tang mempengaruhi

1.3  Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari makalah ini yaitu mahasiswa dapat memahami upaya meningkatkan kemampuan menyimak dalam pembelajaran bahasa indonesia atau pun pelajaran lainnya melalui TV, radio maupun langsung dari nara sumber. Keterampilan menyimak akan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya, sebab dengan keterampilan menyimak akan mengembangkan kesanggupan kita untuk dapat mempengaruhi orang lain dalam mengembangkan kontrol sosial yang diinginkan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Menyimak
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, mengangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan
Beberapa pengertian menyimak yang dikemukakan oleh para ahli yaitu:
·      H.G. Tarigan, Menyimak yaitu suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
·      Russel & Russel 1959, Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi.
·      Anderson, menyimak sebagai proses besar mendengarkan, mengenal, serta menginterprestasikan lambang-lambang lisan.
·      Drs. Hanapi Natasasmita, Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak.
·      Djago Tarigan, Menyimak dapat didefinisikan sebagai suatu aktifitas yang mencakup kegiatan mendengar dari bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan.
·      Hakikat Menyimak, Hakikat menyimak adalah mendengarkan dan memahami isi bahan simakan karena itu dapat disimpulkan bahwa tujuan utama menyimak adalah menangkap, memahami atau menghayati pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan.

Ragam menyimak menurut Tarigan dibagi menjadi dua:
1.    Menyimak ekspensif
Yaitu sebuah jenis kegiatan menyimak tanpa harus ada bimbingan langsung dari seorang guru karena hal-hal yang disimak bersifat umum dan bebas.
Menyimak ekspensif dibagi yaitu:
-       Menyimak sosial.
(social listening) atau menyimak konversasional (conversational listening) ataupun menyimak sopan (courtens listening) biasanya berlangsung dalam situasi-situasi sosial tempat orang mengobrol mengenai hal-hal yang mrenarik perhatian semua orang dan saling mendengarkan satu sama lain untuk membuat respons-repons yang pantas, mengikuti detail-detail yang menarik, dan memerhatikan perhatian yang wajar terhadap apa-apa yang dikemukakan, dikatakan oleh seorang rekan.Dengan perkataan lain dapat dikemukakan bahwa menyimak sosial paling sedikit mencakup dua hal, yaitu perkataan menyimak secara sopan santun dengan penuh perhatian percakapan atau konversasi dalam situasi-situasi sosial dengan suatu maksud. Dan kedua mengerti serta memahami peranan-peranan pembicara dan menyimak dalam proses komunikasi tersebut.
-       Menyimak sekunder.
(secondary listening)adalah sejenis kegiatan menyimak secara kebetulan dan secara ekstensif (casual listening dan extensive listening) misalnya, menyimak pada musik yang mengirimi tarian-tarian rakyat terdengar secara sayup-sayup sementara kita menulis surat pada teman di rumah atau menikmati musik sementara ikut berpartisipasi dalam kegiatan tertentu di sekolah seperti menulis, pekerjaan tangan dengan tanah liat, membuat sketsa dan latihan menulis dengan tulisan tangan.
-       Menyimak estetik.
(aesthetic listening)disebut juga menyimak apresiatif (apreciational listening) adalah fase terakhir dari kegiatan menyimak secara kebetulan dan termasuk ke dalam menyimak ekstensif, mencakup dua hal yaitu pertama menyimak musik, puisi, membaca bersama, atau drama yang terdengar pada  radio atau rekaman-rekaman. Kedua menikmati cerita-cerita, puisi, teka-teki, dan lakon-lakon yang diceritakan oleh guru atau murid-murid.
-       Menyimak pasif.
(passive listening) adalah penyerapan suatu bahasa tanpa upaya sadar yang biasa menandai upaya-upaya kita saat belajar dengan teliti, belajar tergesa-gesa, menghapal luar kepala, berlatih serta menguasai sesuatu bahasa. Salah satu contoh menyimak pasif adalah penduduk pribumi yang tidak bersekolah lancar berbahasa asing. Hal ini dimungkinkan karena mereka hidup langsung di daerah bahasa tersebut beberapa lama dan memberikan kesempatan yang cukup bagi otak mereka menyimak bahasa itu.
2.    Menyimak intessif
Yaitu jenis kegiatan menyimak yang bersifat umum dan bebas serta memerlukan bimbingan lang sung dari guru. Pada umumnya menyimak intensif diarahkan pada sebuah kegiatan atau hal tertentu,
Menyimak intensif dibagi yaitu:
-       Menyimak kritis.
(critical listening)adalah sejenis kegiatan menyimak yang di dalamnya sudah terlihat kurangnya atau tiadanya keaslian ataupun kehadiran prasangka serta ketidaktelitian yang akan diamati. Murid-murid perlu banyak belajar mendengarkan, menyimak secara kritis untuk memperoleh kebenaran.
-       Menyimak konsentratif.
(consentrative listening) sering juga disebut study-type listening atau menyimak yang merupakan jenis telaah. Kegiatan-kegiatan tercakup dalam menyimak konsentratif antara lain: menyimak untuk mengikuti petunjuk-petunjuk serta menyimak urutan-urutan ide, fakta-fakta penting, dan sebab akibat.
-       Menyimak kreatif.
(Creative listening)adalah jenis menyimak yang mengakibatkan dalam pembentukan atau rekonstruksi seorang anak secara imaginatif kesenangan-kesenangan akan bunyi, visual atau penglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan oleh apa-apa didengarnya.
-       Menyimak eksploratif.
(exploratory listening) adalah sejenis menyimak intensif dengan maksud dan yang agak lebih singkat. Dalam kegiatan menyimak seperti ini si penyimak menyiagakan perhatiannya untuk menemukan hal-hal baru yang menarik perhatian dan informasi tambahan mengenai suatu topik atau suatu pergunjingan yang menarik.
-       Menyimak interogatif.
(introgative listening)adalah sejenis menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan, karena si penyimak harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Dalam kegiatan menyimak interogatif ini si penyimak mempersempit serta mengarahkan perhatiannya pada pemerolehan informasi atau mengenai jalur khusus.
-       Menyimak selektif.
(selective listening)berhubungan erat dengan menyimak pasif. Betapapun efektifnya menyimak pasif itu tetapi biasanya tidak dianggap sebagai kegiatan yang memuaskan. Oleh karena itu menyimak sangat dibutuhkan. Namun demikian, menyimak selektif hendaknya tidak menggantikan menyimak pasif, tetapi justru melengkapinya. Penyimak harus memanfaatkan kedua teknik tersebut. Dengan demikian, berarti mengimbangi isolasi kultural kita dari masyarakat bahasa asing itu dan tendensi kita untuk menginterpretasikan.

Ada beberapa fungsi dalam melaksanakan kegiatan menyimak yaitu:
a.    Membuat hubungan antar pribadi lebih efektif.
b.  memperoleh informasi yang ada hubungan atau sangkut pautnya dengan pekerjaan atau profesi,
c.   dapat memberikan respon yang tepat.
d.  Mengumpulkan data agar dapat membuat keputusan-keputusan yang masuk akal.

H.G.Tarigan memaparkan beberapa tujuan dari menyimak yaitu menyimak untuk belajar, untuk menikmati keindahan audial, untuk mengevaluasi, mengapresiasi materi simakan, mengkomunikasikan ide-ide, membedakan bunyi-bunyi, memecahkan masalah,dan meyakinkan.
Menurut Bunga Ayesha dalam modul hakikat menyimak:
a.    Mendapatkan fakta.
b.    Mengevaluasi fakta.
c.    Mendapatkan inspirasi.
d.   Menganalisis fakta.
e.    Menghibur diri.
f.     Meningkatkan kemampuan berbicara.

Mendengar, mendengarkan, dan menyimak memiliki makna yang berbeda. Kegiatan mendengar belum terdapat unsur kesengajaan untuk menyimak bunyi-bunyi yang didengarkannya, sedangkan dalam kegiatan mendengarkan sudah terdapat unsur kesengajaan dan tujuan tetapi belum terdapat unsur pemahaman. Sedangkan, kegiatan menyimak sudah terdapat unsur kesengajaan, tujuan dan pemahaman. Kegiatan menyimak memiliki manfaat yaitu memperlancar komunikasi, memperoleh informasi untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman tentang kehidupan, dan sebagai dasar belajar bahasa. Untuk dapat menyimak dengan baik, maka kita harus memperhatikan faktor-faktor menyimak, yaitu alat dengar dan alat bicara, situasi dan lingkungan, konsentrasi, pengenalan tujuan pembicaraan, pengenalan paragraf atau bagian pembicaraan dan pengenalan kalimat-kaliamat inti pembicaraan, kesanggupan menarik kesimpulan dengan tepat, memiliki intelegensi yang tinggi, dan latihan yang teratur.

2.2 Klarifikasi Menyimak
Pengklasifikasian menyimak dibagi berdasarkan:
A.  Menyimak berdasarkan sumber suara
Berdasarkan sumber suara yang disimak, dikenal dua jenis nama penyimak yatiu:
1.    Intrapersonal listening atau menyimak intrapribadi
Sumber suara yang disimak dapat berasal dari diri kita sendiri. Ini terjadi di saat kita menyendiri merenungkan nasib diri, menyesali perbuatan sendiri, atau berkata-kata dengan diri sendiri. Jenis menyimak yang seperti inilah yang disebut intrapersonal listening.
2.    Interpersonal listening atau menyimak antarpribadi.
Sumber suara yang disimak dapat pula berasal dari luar diri penyimak. Menyimak yang seperti inilah yang paling banyak kita lakukan misalnya dalam percakapan, diskusi, seminar, dan sebagainya. Jenis menyimak yang seperti inilah yang disebut intrapersonal listening.

B.  Menyimak Berdasarkan Bahan Simak
Secara garis besar Tarigan (1983;22) membagi menyimak menjadi dua jenis yakni: menyimak ekstensif dan menyimak intensif.
1. Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif adalah proses menyimak yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti: menyimak radio, televisi, percakapan orang di pasar, pengumuman, dan sebagainya. Menyimak siperti ini sering pula diartikan sebagai kegiatan menyimak yang berhubungan dengan hal-hal yang umum dan bebas terhadap suatu bahasa. Dalam prosesnya di sekolah tidak perlu langsung di bawah bimbingan guru. Pelaksanaannya tidak terlalu dituntut untuk memahami isi bahan simakan. Bahan simakan perlu dipahami secara sepintas, umum, garis besarnya saja atau butir-butir yang penting saja, jenis menyimak ekstensif dapat dibagi empat:
a.    Menyimak sekunder
Menyimak sekunder adalah sejenis mendengar secara kebetulan,
maksudnya menyimak dilakukan sambil mengerjakan sesuatu. Contoh : achank sedang mencuci motor tanpa sadar ia mendengar ibunya bercerita di teras dengan tetangganya.
b. Menyimak estetik
Menyimak estetik penyimak duduk terpaku menikmati suatu pertunjukkan misalnya, lakon drama, cerita, puisi, baik secara langsung maupun melalui radio. Secara imajinatif penyimak ikut mengalami, merasakan karakter dari setiap pelaku.
c.  Menyimak pasif
Menyimak pasif merupakan penyerapan suatu bahasa tanpa upaya
sadar yang biasanya menandai upaya penyimak. Contoh : Tukang Becak
yang biasa mengantar turis secara tidak langsung pandai berkomunikasi
menggunakan bahasa asing.
d.    Menyimak sosial
Menyimak ini berlangsung dalam situasi sosial, misalnya orang mengobrol, bercengkrama mengenai hal-hal menarik perhatian semua orang dan saling menyimak satu dengan yang lainnya, untuk merespon yang pantas, mengikuti bagian-bagian yang menarik dan memperlihatkan perhatian yang wajar terhadap apa yang dikemukakan atau dikatakan orang.

2.  Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam. Jenis menyimak seperti ini dibagi atas beberapa jenis, yaitu :
a.    Menyimak kritis
Menyimak dengan cara ini bertujuan untuk memperoleh fakta yang diperlukan. Penyimak menilai gagasan, ide, informasi dari pembicara.
b.    Menyimak introgatif
Menyimak interogatif merupakan kegiatan menyimak yang menuntut konsentrasi dan selektivitas, pemusatan perhatian karena penyimak akan mengajukan pertanyaan setelah selesai menyimak.
c.    Menyimak penyelidikan
Menyimak eksploratori atau menyimak penyelidikan adalah sejenis menyimak dengan tujuan menemukan;
• Hal-hal baru yang menarik,
• Informasi tambahan mengenai suatu topik,
• Isu, pergunjingan atau buah bibir yang menarik
d.   Menyimak kreatif
Menyimak kreatif mempunyai hubungan erat dengan imajinasi seseorang. Penyimak dapat menangkap makna yang terkandung dalam puisi dengan baik karena ia berimajinasi dan berapresiasi terhadap puisi itu.
e.     Menyimak konsentratif
Menyimak konsentratif merupakan kegiatan untuk menelaah pembicaraan/hal yang disimaknya. Hal ini diperlukan konsentrasi penuh dari penyimak agar ide dari pembicara dapat diterima dengan baik.
f.      Menyimak selektif
Menyimak selektif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan menampung aspirasi dari penutur / pembicara dengan menyeleksi dan membandingkan hasil simakan dengan hal yang relevan.

C. Menyimak Berdasarkan Pada Titik Pandang Aktivitas Penyimak
Tidyman dan Butterfield mengklasifikasikan Menyimak Berdasarkan
pada titik pandang aktivitas penyimak dapat diklarifikasikan:
1.  Kegiatan menyimak bertarap rendah
Kegiatan menyimak bertaraf rendah berupa penyimak baru sampai pada kegiatan memberikan dorongan, perhatian, dan menunjang pembicaraan. Biasanya aktivitas itu bersifat nonverbal seperti mengangguk-angguk, senyum, sikap tertib dan penuh perhatian atau melalui ucapan-ucapan pendek seperti benar, saya setuju, ya, ya dan sebagainya. Menyimak dalam taraf rendah ini dikenal dengan nama silent listening.
2.  Kegiatan menyimak bertaraf tinggi
Aktivitas menyimak yang bertaraf tinggi, penyimak sudah dapat mengutarakan kembali isi bahan simakan. Pengutaraan kembali isi bahan simakan menandakan bahwa penyimak sudah memahami isi bahan simakan. Jenis menyimak seperti ini disebut dengan nama active listening.
2.3              Tahap - Tahap Menyimak
·       Isolasi : Pada tahap ini sang penyimak mencatat aspek-aspek individual kata lisan dan memisah-memisahkan atau mengisolasikan bunyi-bunyi, ide-ide, fakta-fakta, organisasi-organisasi khusus, begitu pula stimulus-stimulus lainnya.
·       Identifikasi : Sekali stimulus tertentu telah dapat  dikenal maka suatu makna, atau identifikasi pun diberikan kepada setiap butir yang berdikari itu.
·       Integrasi: Kita mengintegrasikan atau menyatupadukan apa yang kita dengar informasi lain yang telah kita simpan dan rekam dalam otak kita. Oleh karena itulah maka pengetahuan umum sangat penting dalam tahap ini. Karena kalau proses menyimak berlangsung, kita harus terlebih dahulu harus mempunyai beberapa latar belakang atau pemahaman mengenai bidang pokok pesan tertentu. Kalau kita tidak memiliki bahan penunjang yang dapat dipergunakan untuk mengintegrasikan informasi yang baru itu, maka jelas kegiatan menyimak itu akan menemui kesulitan atau kendala.
·       Inspeksi: Pada tahap ini, informasi baru yang telah kita terima dikontraskan dan dibandingkan dengan segala informasi yang telah kita miliki mengenai hal tersebut. Proses ini akan menjadi paling mudah berlangsung kalau informasi baru justru menunjang prasangka atau atau prakonsepsi kita. Akan tetapi, kalau informasi baru itu bertentangan dengan ide-ide kita sebelumnya mengenai sesuatu, maka kita harus mencari serta memilih hal-hal mana dari informasi itu yang lebih mendekati kebenaran.
·       Interprestasi: Pada tahap ini, kita secara aktif mengevaluasi apa-apa yang kita dengar dan menelusuri dari mana datangnya semua itu. Kita pun mulailah menolak dan menyetujui, mengakui dan mempertimbangkan informasi tersebut berikut sumber-sumbernya.
2.4              Faktor yang Mempengaruhi dalam Menyimak
1.    Faktor Fisik
Kondisi fisik dan lingkungan fisik penyimak merupakan faktor yang penting dalam menentukan keefektifan serta kualitas keaktifannya dalam menyimak.
2.    Faktor Psikologis
Faktor psikologis melibatkan sikap-sikap dan sifat-sifat pribadi, yaitu faktor-faktor psikologis dalam menyimak. Faktor-faktor ini antara lain mencakup masalah-masalah:
a.  Prasangka dan kurangnyasimpati terhadap para pembicara dengan aneka sebab dan alasan
b. Keegosentrisan dan keasyikan terhdap minat pribadi serta masalah pribadi serta masalah pribadi
c. Kepicikan yang menyebabkan pandangan yang kurang luas
d. Kebosanan dan kejenuhan yang menyebabkan tiadanya perhatian sama sekali pada pokok pembicaraan
e. Sikap yang tidak layak terhadap sekolah, terhadap guru, terhadap pokok pembicaraan, atau terhadap sang pembicara.
Sebagian atau semua faktor tersebut diatas dapat mempengaruhi kegiatan menyimak kearah yang merugikan yang tidak kita ingini, dan hal ini mempunyai akibat yang buruk bagi sebagian atau seluruh kegiatan belajar para siswa. Dalam hal-hal seperti inilah para guru harus menampilkan fungsi bimbingan dan penyuluhan serta mencoba memperbaiki kondisi-kondisi yang merugikan tersebut.
Guru juga harus mempertinggi serta memperkuat sifat ketanpaprasangkaan, kewajaran yang tidak berat sebelah, serta sifat yang tidak mementingkan diri sendiri; dan mencoba untuk memberikanserta mengadakan suatu latar belakang yang bersifat merangsang minat yang akan bertindak sebagai suatu keadaan yang menguntungkan bagi menyimak responsif.
Sebaliknya faktor-faktor psikologis ini pun mungkin pula sangat menguntungkan bagi kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, misalnya; pengalaman-pengalaman masa lalu yang sangat menyenangkan, yang telah menentukan minat-minat dan pilihan-pilihan, kepandaian yang beranekaragam dan lain- lainnya, kalau dihubungkan dengan suatu bidang diskusi jelas merupakan pengaruh-pengaruh baik bagi kegiatan menyimak yang mengasyikan, yang memukau dan menarik hati.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menyimak merupakan proses rasa ingin tahu yang membutuhkan konsentrasi dengan tujuan memperlancar komunikasi, memperoleh informasi untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman tentang
kehidupan, dan sebagai dasar belajar bahasa. Mulai dari proses mengidentifikasi bunyi, menyusun penafsiran, memanfaatkan hasil penafsiran, dan proses penyimpanan, serta proses menghubung-hubungkan hasil penafsiran itu dengan keseluruhan pengetahuan dan pengalaman. Tujuan menyimak yaitu agar orang yang mendengarkan dapat memperoleh pengetahuan atau informasi mengenai hal tertentu dari berita atau cerita yang di dengar.

DAFTAR PUSTAKA


Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menyimak : Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Hermawan, Herry. 2012. Menyimak : keterampilan Berkomunikasi Yang Terabaikan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Brata, M. (2010). Keterampilan Menyimak. [Online]. Tersedia: http://mbahbrata-edu.blogspot.com/2010/04/keterampilan-menyimak.html  [31 Maret 2015].
Fajrin. (2010). Teknik Pendidikan Bahasa di Kelas Rendah. [Online]. Tersedia: http://fajrinstation.blogspot.com/2010/04/teknik-pendidikan-bahasa-di-kelas.html  [31 Maret 2015].
Octaviani, F.P., (2013). Teknik Pembelajaran Menyimak. [Online]. Tersedia: http://zonafiyora.blogspot.com/2013/02/teknik-pembelajaran-menyimak.html  [31 Maret 2015].
Setyaningrum, Y. (2013). Kemampuan Menyimak di SD. [Online]. Tersedia: http://yurishandcraft.blogspot.com/2013/12/kemampuan-menyimak-di-sd_15.html  [31 Maret 2015].